Friday, September 01, 2006

A Reminder From A Friend...

Hari ini hari pertama Spring di Melbourne. Suhunya sejuk tapi matahari bersinar terang sekali. Tapi hari ini Gue mendengar berita duka dari seorang teman tentang berpulangnya Teh Inong ke rahmatullah. Aku belum pernah bertemu Teh Inong, Aku hanyalah pembaca rutin blognya Teh Inong yang sesekali saling menyapa lewat blog. Tapi entah kenapa Aku merasa dekat dengan membaca tulisan Teh Inong, She's such a dovetod mother to her two lovely kids... Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.. Selamat Jalan Teh Inong. Gak tahan untuk gak menangis setiap membaca tulisan Teh Inong betapa dia mencintai keluarganya. I believe is not easy to find such an inspiring woman like her nowdays.

Dari berita duka Teh Inong, Aku jadi merasa diingatkan lagi oleh yang di Atas, bahwa Kita tidak pernah tau kapan waktu Kita tiba. Apakah itu satu jam lagi, besok, atau tahun depan semua adalah rahasia Allah.

Hari ini seorang sahabat yang menceritakan kisah yang mengharukan dari satu keluarga. Saat itu si Ummi sedang berhalangan sholat, sementara sang Abi belum pulang dari kerja, sehingga akhirnya si Sulung (6th) mengimami adiknya (4th) sholat. Seusai sholat, si Sulung berbalik menghadap Adiknya lalu seperti kebiasaan Ayahnya yang memberikan kultum sehabis sholat, Ia lalu bertanya kepada Adiknya..
"Dik Syamil, if Abi left us who will be the leader in the family?"
"Adiknya menjawab "Ummi Will"
"Then.. if Ummi left us, who will be the leader then?"
"You Will because You are the Eldest!"
"Good answer Dik Syamil.. I will take care of you and dik Sarah (a baby Girl), Now if I passed away who will be the leader?"
"But I'm still a small boy Kak"
"Answer my question first Dik Syamil"
"i will be the leader then, and I will take care of dik sarah"
Umminya yang sedang mendengarkan percakapan mereka berdua langsung menitikkan air mata. Subhanallah... Umur yang sangat muda tapi anak-anak itu sudah mengingat kematian.
Death is surely the best reminder for all of us! ujar sahabatku itu.

Benar sekali. Bayangkan saat diri dijemput maut.. semua tidak ada artinya kecuali satu.. amalan yang akan Kita bawa, dan hilanglah semua pikiran mengenai tetek bengek lainnya.

Ya Allah, Semoga Teh Inong telah menyelesaikan tugasnya dengan baik dunia ini... Suatu saat ketika anak-anakmu Zidan & Syifa dapat membaca sendiri tulisan Teh Inong, Aku yakin bahwa mereka akan bangga telah diberikan Bunda yang luar biasa mencintai mereka.

Ijinkan Aku diberikan kesempatan untuk mengenalkan anakku kepada-Mu Ya Allah.
Alhamdulillah karena saat ini Aku masih diberikan kesempatan untuk bersama dengan orang-orang yang Aku sayangi...

Thanks for everything The Inong...

SYUKURKU

Setiap kedip mataku Ya Allah,
Aku bersyukur atas nikmat ini.
Banyak orang melihat, tetapi buta.

Setiap tarikan napasku Ya Allah,
Aku bersyukur atas nikmat ini.
Banyak orang mencium, tetapi tidak mampu membau.

Setiap suara yang kudengar Ya Allah,
Aku bersyukur atas nikmat ini.
Banyak orang mendengar, tetapi tuli.

Setiap desir angin yang kurasa Ya Allah,
Aku bersyukur atas nikmat ini.
Banyak orang merasa, tetapi kebal.

Setiap degub dan detak jantungku Ya Allah,
Aku bersyukur atas nikmat ini.
Banyak orang hidup, tetapi mati.

Akhirnya Ya Allah,
Jangan Kau cabut rasa syukurku ini dari hatiku,
Yang dapat membuatku buta, bebal, tuli dan mati.


~My Favorite Poem by Inong Haris~

No comments: