Tuesday, May 14, 2013

KUWAIT LIBERATION DAY

Ini adalah cerita seputar Kuwait Liberation Day yang sudah terpending sejak bulan February lalu.

Secara singkat latar belakang hari kemerdekaan ini dikarenakan Kuwait adalah negara dengan cadangan minyak yang besar bahkan pada tahun 1952 Kuwait adalah negara peng-ekspor minyak terbesar di wilayah teluk persia dan menjadi negara paling kaya di antara negara-negara Arab. Iraq menginvasi Kuwait pada tahun 1990 selama sekitar 8 bulan sampai pada tanggal 26 February 1991 akhirnya Kuwait mendeklarasikan kemerdekaannya. 

Tanggal 26 February kemudian ditetapkan sebagai Kuwait Liberation Day, dan biasanya pemerintah berbaik hati menetapkan beberapa hari public holiday pada minggu2 tersebut, Addry sekolahnya libur selama dua minggu sementara bapaknya libur selama seminggu. Persiapan liberation day sudah terasa dari sebulan sebelumnya.. dari dipasangnya bendera2 Kuwait di sepanjang jalan, sampai... acara2 bazar atau pun pameran di lokasi2 perbelanjaan.

Salah satu lokasi perbelanjaan dan makan di Marina Crescent, menyelenggarakan kegiatan bazaar dan pameran juga bungee jumping dari crane truck!  Seruuu buat ditonton... sambil menikmati santapan nikmat di cafe2 seputaran Marina Crescent. Tapi jangan suruh saya lompat bisa2 saya sukses pipis di celana.. :P




Sekolah Addry juga tidak mau ketinggalan, sebelum liburan dimulai, banyak kegiatan2 yang berhubungan dengan perayaan hari kemerdekaan Kuwait dilakukan di sekolah. Seperti lomba menggambar dengan tema Kuwait Liberation Day, membuat Poster Sejarah Kemerdekaan Kuwait, kegiatan membersihkan lingkungan dll.

Alhamdulillah Addry dapat special award saat mengikuti lomba menggambar dengan tema Kuwait Liberation Day. Congratulations Addry! So proud of you!


Addry with his pic


Gongnya adalah adalah annual Liberation Day Parade, biasanya parade dari angkatan darat, tetapi tahun ini dari angkatan udara. Biasanya acara ini menjadi incaran para photographer amatir maupun profesional. Yang menyenangkan Air show dapat di saksikan langsung dari balcon apartment kami!.  Alhamdulillah kami dapat privileged untuk menyaksikan gladi resik dan performance di Hari -H secara langsung :)









Lain ladang lain belalang, kalau di Indonesia ada panjat pinang, di sini ada tembak2an. Itulah yang terjadi di malam2 hari libur Kuwait Liberation Day. Jangan harap bisa tidur nyenyak di minggu2 libur ini karena hampir setiap malam anak2 muda berpesta di tengah jalan sambil membawa tembakan air. Entah kenapa tradisi di sini setiap malam anak2 muda Kuwait akan berkeliaran di jalan menembaki pengendara mobil yang melintas. Bahkan kalau sampai lupa mengunci pintu mobil, bisa2 anda sekeluarga basah karena sang penembak akan masuk ke mobil anda :)

Beginilah penampakan keriaan yang terjadi selama libur Liberation day yang menyebabkan kemacetan dan kegaduhan suara klakson mobil sepanjang malam *duh!





Friday, February 22, 2013

KETOPRAK #1

Masalah bahasa beberapa kali menjadi kendala juga di Kuwait, sebagian pendatang maupun penduduk asli terkadang ada yang minim sekali untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Kalau kebetulan bertatap muka langsung dengan ybs. tidak masalah, dengan dibantu bahasa isyarat insyaAllah akhirnya ngerti juga apa yang kita maksud. Lain hal kalau percakapannya melalui telpon seperti pengalaman saya menelpon salah satu perusahaan penyedia air minum (sebut saja M).

A: Hello good morning, could you send 10 boxes of water to Salmiya, Ewan Apartment, Block X, Tower Z please?

M: Ahh.. werr ? Address??

A: It's Ewan Apartment, Salmiya bla bla bla.. (menerangkan alamat lengkap)

M: Mmm... (ngomong2 sama temennya terus lanjutin nanya lagi)
      Aaa explenn plissss.. Near werrr??

A: Mmmm do you know Bread Talk? or Gulf Hotel?

M: ohh ya ya Gulf Hotel..

A: Its just accross Gulf Hotel

M: Gulf Hotel?? werr ??

A:  Accross Gulf Hotel!! Accross! (udah mulai tinggi intonasinya)

M : Address2??

A:  Do you know Dodo Chicken restaurant?

M : Dodo! haaa Dodo! EWAAAN???

A: Yesss! Ewan!

Capek dehhh... dari tadi juga ngomong Ewan pakkkkk... jadi keinget Sule..

Tuesday, February 05, 2013

Genap 2 bulan di Kuwait

Genap dua bulan di Kuwait.. alhamdulillah so far so good..

Proses adaptasi pasti ada dan lumayan challenging *sampe gak sempet posting blog :P. Tapi bener deh, setiap kepindahan pasti punya challenge masing2, but you know what? it's actually better than what i was expected.  Mungkin karena sebelum berangkat ke Kuwait saya sudah browsing2 blog beberapa foreigner yg tinggal di Kuwait, dari blog Indonesia (tentu saja yang paling lengkap adalah blog dua keluarga ini : Ardi's family dan Pinodita) juga beberapa blog bule salah satunya desert girl.  Masing2 punya pengalaman dan kesan tersendiri terhadap Kuwait. Yang paling dibuat frustasi dan misuh2 di blog biasanya adalah proses pengurusan administrasi di Kuwait. Entahlah itu untuk pengurusan Civil Id atau SIM (kalau menurut sesepuh di sini mudah susah cepat lamanya pengurusan ditentukan oleh amal ibadah masing2.. hehehe a.k.a belum tentu sama antar satu sama lain.

Contoh salah satunya adalah proses pengurusan SIM suami, bulan ini efektif sudah hampir 4 bulan pengurusan sim Dhanny gak kelar2. Alhasil berbekal sim international dari Indo, saya mau gak mau hari kedua di Kuwait harus nekad bawa si mobil besar automatic itu berkendara di jalur kanan (fyi seumur hidup saya sejak pertama naik mobil dari SMU sampe sebelum ke Kuwait gak pernah pake mobil matic apalagi nyoba drive di jalur kanan). Belum lagi orang sini gak sabaran nyetir mobil kayak naik bom bom car, ada main selonong nyalip sambil sms gak pake lampu sen, ada yg gayanya kayak orang kebelet beol  endebre endebre...

Fly to Kuwait

Biar lebih berurutan, saya mau nulis dulu tentang perjalanan kami dari Indonesia ke Kuwait. Sehubungan dengan jadwal entrance test sekolah Addry, akhirnya kita harus berangkat early dari rencana awal ke Kuwait. Daan karena Dhanny gak bisa cuti lagi akhirnya saya berangkat bersama Addry dan Dinant. Untungnya... somehow ada anak dari keluarga sahabat tante yang suaminya kebetulan berangkat juga dihari yang sama untuk kerja di SLB. Alhamdulillah.... kami ada yg bantu mengawasi (plus kenyataannya bukan hanya mengawasi tapi dibantuin juga angkatin barang2 lenongnya Dinant dan ngawasin Addry) terima kasih banyak om Arif.. semoga dibales Allah berlipat2 kebaikanmu..

Kami berangkat dengan Etihad Airways dari Jakarta take off  jam 6 sore kemudian sampai di Abu Dhabi untuk transit jam 23:15 waktu setempat dan kemudian berangkat kembali dari Abu Dhabi jam 01:55 kemudian sampai di 02:45 waktu Kuwait. Sebenarnya ada direct flight ke Kuwait dengan Kuwait Airlines tetapi baru berangkat dari Indonesia jam 12:00 malam pastinya saya dan anak2 sudah cranky pada jam2 tersebut. hehehe...

Bandara Abu Dhabi lebih bagus dari pada Kuwait, sayangnya pengaturan gate agak kurang jelas sehingga saya sekeluarga dan mas Arif sempat mengantri untuk naik ke pesawat menuju Beirut huahaha!. Intinya harus banyak tanya kalau gak mau nyasar (walaupun kami yg sudah banyak nanya juga nyatanya masih saja salah jurusan) :P.

So far perjalanan lancar.. Addry dan Dinant juga happy krn banyak istirahat selama penerbangan, ketika mendarat sudah ada petugas (hala) yang menjemput kami di depan gate pesawat. Jasa hala ini sengaja dipersiapkan oleh Dhanny agar bisa membantu kami untuk proses imigrasi di Kuwait. Hala kami saat itu adalah perempuan berkebangsaan Philipina, dan begitu kami bertemu, dia segera meminta dokumen yang dibutuhkan termasuk passpor dan visa asli.  Eng ing eng.. saat itu saya langsung kelimpungan karena saya hanya membawa passpor dan saya pikir sticker visa dalam paspor dari Kuwait embassy di Jakarta sudah memadai. Kenyataannya tetap perlu dokumen visa asli dari Kuwait (ukuran A4). Daann si visa asli ini ada di BAGASI!!. hahaha si Hala ini tentu saja langsung melotot begitu mendengar visa asli ada dalam bagasi.  Ok what do you expect from a woman travelling with 2 kids.. rempong bookk..!! Saya kemudian menanyakan apakah mungkin saya ambil dulu dokumen tersebut dengan jaminan bahwa kami akan kembali lg ke imigrasi menyerahkan dokumen lengkap.  Lalu dia langsung keliatan sibuk menelpon supervisornya.... Akhirnyaaa.. si supervisor pun mendatangi Kami. Untunglah si supervisor ini cukup gaul, dengan sedikit berbasa basi dengan petugas imigrasi, saya (tentunya dengan memboyong anak2) dapat keluar sebentar bagage belt untuk mengambil dokumen itu dari bagasi. Lalu kembali ke imigrasi untuk di-check kelengkapan dokumen. Dan setelah ter-pending sekitar 15-20 menitan alhamdulillah kami bebas! eh keluar juga dari imigrasi..

Abu Dhabi Airport


Keluar dari airport kami langsung melihat si 'Bapak' yang sudah teramat kangen dengan dua jagoannya, dan ehm dengan saya tentunya.. :P alhamdulillah akhirnya bisa kumpul... Pak Ridwan yang juga bekerja di company yg sama dan tinggal juga di apartment yg sama, menawarkan untuk menjemput kami sekeluarga, alhamdulillah! gak kebayang rasanya kalau kami harus naik dua taxi terpisah krn bagasi yang sedemikian banyaknya. Bahkan ada salah satu koper yang sudah meledak akibat overload, tentu saja koper itu  adalah koper baju SAYA dan sukses deh sebagian baju saya ngewer2 ngepel lantai aiport  Kuwait *hiks!.


Arrived at Our Apartment

Sesuai dengan ketentuan perusahaan tempat Dhanny bekerja, pegawai hanya mendapat akomodasi hotel 1 bulan pertama, setelahnya harus sudah menempati rumah (disini biasa disebut villa) atau apartment. Saya lebih memilih apartment, dengan pertimbangan selain compact (lebih mudah bagi saya yg maidless untuk membersihkan), lebih mudah untuk mengontrol anak bila lagi masak di dapur dll, dan yang paling utama adalah faktor keamanan. Buat kami yang baru saja pindah ke Kuwait dan belum familiar dengan lingkungan, tinggal di apartment akan memberikan lebih rasa aman daripada di rumah jika harus berhubungan langsung dengan pengantar air minum, pengantar gas dll. Karena itulah seminggu setelah Dhanny sampai di Kuwait pencarian apartment pun dilakukan, dan pilihan jatuh pada salah satu apartment berlokasi di wilayah Salmiya.  

Apartment kami tidak begitu besar, dua kamar dengan satu kamar pembantu tetapi it's got fascinating view! bahkan Kuwait Tower dapat terlihat dari balkon apartment kami. Lobby memiliki pengamanan yg baik juga maintenance yg selalu on call. Fasilitas cukup baik, dengan gym, indoor swimpool, playground (walaupun permainannya sangan minimalis), dan ruang serba guna (untuk bday atau main ping pong).  Di bagian depan apartment kami juga ada Bread Talk, dan ada kedai Sawarma dan roast Chicken yg suka bikin macet.

View from our balcony


Beginilah penampakannya ketika kami datang... saat kami datang, Kuwait lagi Winter dengan kisaran suhu sekitar 15-20 derajat Celcius. Dan karpet, meja makan, tv satu tempat tidur dan matras di rumah menjadi penghangat kami.. hehehe..



Sangat minimalis.. karena furniture dari Jakarta belum sampai.. semua perabotan sampai perkakas makan dan memasak dibeli secukupnya, sehingga sendok garpu gelas, cuci lagi cuci lagi.. 
Tapi kami semua senang, karena lokasinya yg strategis dekat dengan fasilitas belanja, pantai, tempat ngopi dan makan juga beberapa sekolah.

Setelah dua minggu tanpa furniture lengkap akhirnya furniture kami dari jkt tiba juga di Kuwait... now the house is having its soul :)








Summary 2 Bulan

Our Kuwait life selama dua bulan ini alhamdulillah berjalan lancar, saya sendiri fokus tiap hari tutor Addry untuk persiapan entrance test masuk ke sekolah either American atau British School.  Addry sempat les dengan native speaker cuma karena costnya gede banget kita batasi 8 X 1,5 jam tiap bulan hehe. Alhamdulillah mulai minggu lalu Addry sudah mendapat sekolah American School yang jaraknya walking distance dari apartment.  Sementara adaptasi dari rutinitas ibu bekerja ke full time mom (mengurus rumah, anak2) juga masih berlanjut. Ternyata melakukan pekerjaan rumah on daily basis itu challenging banget... belum nemu celah untuk melakukan extrakurikuler di luar rumah hehehe.   Yang jelas harus bangun on time kalau telat dikit semua schedule jadi berantakan, no break buat leyeh2 seharian hehehe. Termasuk Dhanny, alhamdulillah dia juga bantu bersih2 rumah, rutin bantu cuci piring abis dinner. Karena adaptasi sama kegiatan rumah, exercise di Gym jadi dimajuin ke jam 4 pagi hahaha! Biar tetep kurus katanya.

Saya juga sudah siap dengan Orang-orang di sini yang menurut banyak saya baca kebanyakan sombong2, ternyata sama juga dengan di Indonesia. Menurut saya kita gak bisa men-generalisasi sifat suatu bangsa. Buktinya tetangga apartment kami yang juga arab, sayang perhatian dan baik kepada kami. Anak laki2nya yg kebetulan sepantaran dengan Addry menjadi best friend buat Addry. Kami sering sekali bertukaran makanan, atau bahkan simple attention seperti meminjamkan potty buat training Dinant atau memberikan orientasi tempat belanja kepada Saya. Saya juga beberapa kali ketika mencari parkir kemudian dikasih kode untuk diberi parkiran oleh ibu2 di sini. Dan ketika saya pulang jalan dari sekolah Addry, ada juga ibu2 yang menawarkan tumpangan kepada kami. These are some of the things that we should be grateful of. Orang yang sombong dan menyebalkan memang ada kami temui, cuma kalau dipikir2 di Indonesia juga ada kok yg sombong2 gak jelas gitu hehehe.


What I like so far about Kuwait

1. Halal foods are sooooo easy to find, gak seperti ketika kami di Melbourne mau makan KFC atau Mc D aja harus ke ujung dunia untuk mencari cabang halalnya atauu gak bisa asal beli ayam dan daging2an di supermarket terdekat.
2. We always hear adzan, gak di apartment, gak di dalam mall kami selalu tau waktu sholat karena adzan selalu terdengar dimana2.
3.  No alcohol drinks, gak pernah ketemu orang mabok..
4.  Para hijabers biasanya lebih disegani dan dihormati, sehingga biasanya banyak yg sungkan kalau mau macem2.
5.  Wide roads.
6.  Good quality of foods, ya mengingatkan saya dengan melbourne krn di sini gampang cari cream chesse, atau makanan2 yang berkualitas.
etc.


Daaaan alhamdulillah kami juga mendapat banyak support dari teman2 Indonesia di sini terutama dari keluarga mbak Susy dan Pak Ardi, yg memberikan tips2 penting di Kuwait.. :)

Balik lagi saya pikir semua tergantung niat, niat untuk mencari wawasan dan pengalaman baru di tempat baru, niat untuk belajar hal baru, kalau kita sudah punya niatan insyaAllah semua challenge bisa lebih legowo dijalani...

Salam from Us

Wednesday, December 19, 2012

Persiapan Pindah ke Kuwait: Pengajuan Family Visa ke Kuwait Embassy Jakarta

Untuk Business Visa, cukup berbekal Visa yang dikeluarkan dari Kuwait sudah cukup untuk berangkat. Tetapi untuk family visa, Saya masih harus mengajukan dokumen family visa asli beserta dokumen hasil MCU ke Kuwait Embassy di Kuningan ( Telp : 021-5764556, Konsuler Ext 16).

Berikut dokumen-dokumen yang diperlukan:
1. Passport Asli (pastikan tanggalnya masih valid sampai minimal 6 bulan kedepan)
2. Hasil MCU dari Klinik yang ditunjuk  GAMCA
3. SKCK (pastikan tanggal issuancenya setelah tanggal issuance Visa family asli dari Kuwait)
4. Visa family asli yang dikeluarkan oleh Kuwait

Sebagai tambahan referensi bagi Kuwait embassy saya juga menyertakan copy resident id, dan copy pasport si Bapak Dhanny.

Oh ya jangan lupa perhatikan jam buka Kuwait embassy karena untuk penyerahan dokumen adalah dari jam 9-12 WIB sementara untuk pengambilan dokumen dari jam 14-16 WIB.

Besok paginya saya cek terlebih dahulu apakah proses Visa sudah selesai, ternyata saya mendapat konfirmasi bahwa sudah selesai. Alhamdulillah siang itu juga saya bisa mengambil passport yang sudah diberi sticker family visa sekaligus menyerahkan susulan GCC form medical check up.

Karena perubahan persyaratan yang bisa terjadi sewaktu-waktu saran saya rajin-rajinlah menanyakan persyaratan kepada konsuler Kuwait Embassy Jakarta yang sangat helpful dalam memberikan informasi.

Alhamdulillah total waktu yang dibutuhkan sejak awal keluar Visa family dari Kuwait adalah dua minggu (apabila proses SKCK dan MCU dilakukan paralel sambil menunggu Visa family asli diterima di Indonesia).

Now.. we are ready to fly.. bismillah..

Monday, December 17, 2012

Persiapan Pindah ke Kuwait: GAMCA dan Medical Check Up

Setelah Dhanny memberikan konfirmasi bahwa family visa sudah jadi, hari itu juga saya menerima scanned copy document melalui email, sementara dokumen visa asli dikirim melalui DHL (sampai dalam waktu 4-5 hari kerja).  

Daripada menunggu 4-5 hari kerja, saya mencoba menghubungi kantor GAMCA apakah medical check up dapat dimulai prosesnya dengan menggunakan copy family visa. Berdasarkan konfirmasi melalui telpon ternyata dapat dilakukan selama pada saat pengambilan hasil medical check -up dari klinik yang bersangkutan dokumen asli visa harus sudah tersedia karena akan diberikan bar code oleh klinik yang bersangkutan. Segera saya menuju lokasi kantor GAMCA dikawasan Tebet Timur. 

Btw, GAMCA adalah singkatan dari  GCC Approved Medical Center's Asscociation. Semua foreign workers dari wilayah Asia harus melakukan medical check up di clinic2 medical yang terdaftar under GAMCA ini. Kalau dulu kita dapat memilih clinicnya sendiri, sekarang prakteknya kita harus ke Kantor GAMCA dulu untuk mendapatkan surat referensi ke clinic yang ditunjuk.  Jadi nama kliniknya akan ditentukan by system (begitu sih katanya) :P

Setibanya di GAMCA kita akan diminta untuk menuliskan nama-nama yang akan berangkat sesuai passport dan menyerahkan pasfoto 4x6 (latar belakang biru muda) sebanyak masing2 dua kalau tidak salah. Untungnya saat itu kantor GAMCA tidak begitu ramai, sehingga setelah melengkapi form dan menyerahkan foto saya hanya menunggu selama lebih kurang 10 menit dan surat pengantar ke klinik pun jadi. Untuk dewasa (family) saya tidak diharuskan untuk berpuasa terlebih dahulu, seharusnya saya bisa langsung ke klinik untuk medical check up, sayangnya saya tidak diinformasikan untuk membawa buku kesehatan anak2 (buku imunisasi). Fyi, hanya dewasa yang membutuhkan medical check up, sementara untuk anak2 dengan membawa buku data kesehatan anak2 maka klinik yang ditunjuk akan mengeluarkan semacam surat keterangan sehat/record imunisasi. Akhirnya saya putuskan untuk melakukan medical check up keesokan harinya.

Besoknya, saya menuju Klinik yang ditentukan yaitu klinik As-Sa'adah di jalan Tebet Timur Raya. Pelayanannya baik dan cepat. Setelah mengisi form, melengkapi dokumen seperti dokumen visa, surat pengantar, pasfoto dll, maka petugas akan mengambil foto dan sidik jari. Lalu pemeriksaan yg dilakukan ada 3 macam yaitu, ambil darah, x-ray dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan berjalan lancar dan hasil dapat diambil keesokan harinya.

Keesokan harinya (lagi) saya bermaksud mengambil hasil dengan membawa dokumen visa asli, tetapi karena kepindahan kantor GAMCA dari Tebet ke Jakarta Timur, maka system GAMCA down.  Kesimpulannya hari itu karena barcode dan summary kesehatan tidak dapat dikeluarkan, maka saya pulang tanpa hasil apa2.

Tiap hari ke Tebet dari Bintaro rasanya belum berasa resign hahaha.. besoknya saya coba pastikan dulu by phone apakah system GAMCA sudah normal. Ternyata masih belum juga. 

Sampaii.. keesokan harinya lagi saya putuskan tetap berangkat ke Tebet lagi. Pihak klinik sudah banyak membantu mengabarkan kalau barcode dapat dicetak tetapi untuk form summary kesehatan-nya  (GCC form) belum bisa dikeluarkan. Saya segera menghubungi konsuler di Kuwait Embassy Jakarta, dan menanyakan apakah bisa saya memasukan dokumen untuk aplikasi visa family ke embassy sementara ada satu dokumen summary medical yang masih kurang.  Saya sangat bersyukur karena konsuler Kuwait embassy Jakarta sangat cooperatif mereka menyarankan saya dapat memasukkan aplikasi dengan cukup menyertakan surat pernyataan dari klinik ybs. bahwa form summary hasil kesehatan akan segera disusulkan. Alhamdulillah, pihak klinik pun langsung membantu membuat surat keterangan yang diminta.

Akhirnya saya bisa memasukkan dokumen aplikasi family visa ke Kuwait Embassy Jakarta.

Fiuuhh... Finally..  

Wednesday, December 12, 2012

Persiapan Pindah ke Kuwait: Mengurus SIM Internasional

Mengurus SIM International dari Indonesia adalah salah satu cara agar dapat langsung mengendarai kendaraan di Kuwait. Apalagi mengingat proses pengurusan SIM yang lama dan tidak mudah di Kuwait dan transportasi tidak semudah di Jakarta seperti menyetop taxi yang lewat untuk pergi kemana2. Ditambah...saat ini Dhanny tidak dapat menyetir di Kuwait karena sim internationalnya tidak lagi berlaku ketika officially menjadi resident di sana (sudah lebih dari sebulan mengurus sim di Kuwait yg belum selesai2) maka agar mobil dari perusahaan dapat manfaatkan dan lebih convinient untuk bepergian di Kuwait saya segera mengurus sim international.

Memang once saya menjadi resident, otomatis sim internasional ini tidak berlaku.. semogaaa sim Kuwait Dhanny sudah jadi pada saat itu. Aamiin..

Saya memilih mengurus sendiri SIM internasional di Kapolresta MT Haryono, karena berdasarkan pengalaman Dhanny mengurus SIM internasional sendiri sangat mudah.

Begitu sampai di Kapolresta, saya segera menuju satu ruangan yang bertulisan Pengurusan SIM Internasional.

Persyaratan membuat SIM internasional adalah sbb:

1. Fotocopy KTP
2. Fotocopy Passport
3. Fotocopy SIM Indonesia
4. Materai Rp. 6000,-
5. Pasfoto 4 x 6 dengan warna latar belakang biru muda (dengan menggunakan blazer)
Note: Semua dokumen di atas dengan menunjukkan dokumen asli yang masih valid.

Karena semua dokumen yang saya bawa asli (alias lupa fotocopy) terpaksa saya meminta bantuan salah satu ob di sana untuk fotocopy dokumen di fotocopy terdekat (sayangnya tidak disediakan fotocopy di lingkungan Kapolresta). Sambil menunggu fotocopy dokumen saya tiba, saya minta ijin kepada Polisi yg mengurus SIM tersebut sekiranya bisa mengisi form terlebih dahulu. Wah tanggapannya ramah sekali, pengurusan SIM internasional dilayani dengan ramah, sigap dan cepat. Polisi2 tersebut segera mengizinkan saya untuk mengisi form, lalu melengkapi dokumen yang diperlukan saya  membayar Rp. 250.000,- untuk biaya administrasi SIM internasional yang berlaku 1 tahun.  Setelah itu petugas mempersilahkan saya ke meja lain untuk diambil foto dan sidik jari. Dan saya diperbolehkan menunggu di luar.

Tak sampai 10 menit, nama saya sudah dipanggil untuk penyerahan SIM internasional beserta Booklet tebal panduan berkendara di luar negeri.



Jumlah pendaftar SIM Internasional ini pun tidak terlalu banyak, ketika saya sampai cuma ada 3 pendaftar lainnya yang berbarengan mengurus. 

Sangat nyaman mengurus SIM Internasional sendiri, Semoga pelayanannya tetap terus dan semakin ditingkatkan lagi. 

Tuesday, December 11, 2012

Persiapan Pindah ke Kuwait : Mengurus SKCK

Mengurus SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian) adalah satu dokumen yg diperlukan untuk proses family visa adalah SKCK. Setelah hampir dua bulan bekerja di Kuwait akhirnya visa resident Dhanny keluar juga, alhamdulillah setelah itu proses pengurusan family visa di Kuwait bisa dimulai. Karena dokumen SKCK ini diminta dari Kuwait, maka setelah urusan furniture selesai diangkut dari rumah Kami oleh relocation company, dengan semangat 45 saya mulai mengurus SKCK. 

Untuk mengurus SKCK ini membutuhkan surat pengantar dari Kelurahan dan Kecamatan. Dikelurahan Sawah Baru saya meminta dikeluarkan surat pengantar (persyaratannya fc KTP dan KK), dan dalam surat pengantar itu juga harus dicantumkan tujuannya misalnya: untuk Visa, Pindah alamat, melamar pekerjaan dll. Setelah memberikan konfirmasi untuk pengurusan visa, dokumen segera di siapkan dan jadi dalam waktu 15 menit. Pada surat keterangan itu ada kolom approval yang harus diisi oleh pihak Kecamatan.  Langsung cabs ke Kecamatan..

Sampai di Kecamatan, bangunan ternyata lagi direnovasi, ternyata bangunan baru yg masih 70 persen terletak dibelakangnya persis. Sesampai disana saya langsung menyampaikan maksud saya kepada dua orang pegawai yang sedang ngopi dan merokok. Dokumen saya dilihat2 kemudian mereka menyampaikan kalau ini harus di approve di kantor Camat yang lokasinya di tempat lain. Alasannya pak? Saya tanya. Karena gak ada buku catatannya disini. Err... Kenapa gak dicopy aja pak sebagai file kalau buku catatannya gak ada? Akhir kata setelah dipertimbangkan dengan lebih lanjut, akhirnya surat pengantar saya ditandatangain oleh Kecamatan dengan menunggu 20 -30 menit. 

Masih sempat ke Polda JakSel, segera saya menuju Polda untuk pengurusan SKCK, sesampai di Polda karena tujuannya adalah untuk pengurusan Visa keluar negeri, aplikasi saya ditolak. Awalnya sempat bingung karena sebelumnya Dhanny apply di Polda SKCK bisa keluarkan. Ternyata setelah dijelaskan dengan menunjukkan buku petunjuknya langsung SKCK yg dapat dikeluarkan oleh Polda adalah untuk melamar pekerjaan, sementara untuk tujuan lainnya seperti untuk Visa, nikah, pindah alamat, dll harus dikeluarkan oleh Polres. 

Hiks, baiklah.. 
Terpaksa pulang belum membawa si SKCK. 

Besok harinya, petualangan mengurus SKCK dilanjutkan, saya mengurus di Polres Jakarta Selatan. 

Dokumen yang dibutuhkan sbb: 
1. Surat pengantar dari Kelurahan ASLI (sampai Kecamatan apabila SKCK untuk keluar negeri). 
2. Fotocopy KTP 
3. Fotocopy KK 
4. Fotocopy Akte Kelahiran (Bagi yg memiliki) 
5. Fotocopy Pasport (Bagi yg memiliki) 
6. Photo studio Ukuran 4 X 6 (5 lembar) siapkan lebih apabila diminta. 

Sesampainya di Polres Jakarta Selatan, Saya langsung menuju loket pengurusan SKCK, Pegawai di sana cukup sigap. Awalnya dokumen dicek kelengkapannya, kemudian kita disuruh mengisi formulir (ada 2 jenis formulir yg hrs diisi) setelah formulir dilengkapi dan diserahkan, saya disuruh untuk menuju ke ruangan pengambilan sidik jari. Setelah selesai, dan lapor kembali maka kita menunggu sampai dipanggil. Daan SKCK selesai! Saya diminta membayar biaya administrasi sebesar Rp. 20rb. Sementara untuk waktu yang dibutuhkan sekitar 20 menit. Setelah SKCK selesai, saya diminta untuk membuat 5 lembar fotokopi SKCK untuk dilegalisir. 

SKCK selesai, daan sesuai dengan kebutuhan dari Kuwait, maka SKCK ini harus di translate ke bahasa arab dan di-attest oleh 3 Dept. Dept Kehakiman, dept. luar negeri dan Kuwait embassy di Jakarta. Saya segera menghubungi agent ybs. Untuk mengurusan translate dan attest dokumen ternyata cukup mahal (biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 550 rb/ dokumen) dan memakan waktu lebih kurang 5-6 hari kerja. 

Ketika translation dokumen SKCK ini selesai, saya pikir dapat segera digunakan, ternyata SALAH! Iseng2 saya check melalui telepon ke Konsuler Kuwait embassy di Jakarta, tanggal dikeluarkan SKCK ini HARUS setelah tanggal Penerbitan Visa Family dari Kuwait. Saya langsung melongo jadilah perjuangan saya di atas termasuk biaya yg dikeluarkan untuk translasi sia2. 

Belum juga sampai Kuwait tapi confusion kebutuhan dokumen sudah terasa sejak di Indonesia. Mulai saat itu saya bertekad setiap informasi atau requirements dari Kuwait wajib di-double check dengan Konsuler di Kuwait Embassy Jakarta. 

Mau gak mau, Akhirnya saya mengulang lagi proses membuat SKCK, tapi untungnya untuk perpanjangan dan penerbitan ulang tidak perlu surat pengantar dari pihak Kelurahan dan Kecamatan lagi. Cukup langsung ke Polres. 

My Tips: Walaupun di lokasi parkiran Polres terdapat jasa fotocopy, untuk mempersingkat waktu siapkan dokumen fotocopy yg dibutuhkan dari rumah. Karena sering kali ada antrian di tempat fotocopynya.

Monday, December 10, 2012

New Chapter: Resignation & Relocation

Babak baru lagi dalam kehidupan kami, saat ini Dhanny sudah hampir 3 bulan berada di Kuwait dan bekerja di salah satu perusahaan minyak di sana. Sesuai dengan komitmen dari sejak awal nikah, saya sebagai istri dan pencari nafkah sekunder, harus selalu ikut dan mencari rejeki dimana suami berada. Sehingga effective tanggal 31 Oktober yang lalu, saya resign dari tempat saya hampir 5 tahun bekerja. 

Melihat kebelakang, kalau dipikir2 sudah 3 kali saya mengajukan pengunduran diri sehubungan dengan kepindahan keluarga. Dan yang terakhir ini adalah masa kerja saya yang terlama, sehingga bisa dibilang yang terakhir ini adalah moment yang paling berat saat saya harus memutuskan untuk resign. 

Tentunya keputusan untuk resign ini juga sudah didiskusikan dengan dengan keluarga. Memang untuk meninggalkan kondisi yg sudah settle di Jakarta, biasanya menimbulkan banyak concern dari orang tua ataupun teman2 dekat. Tapi kami yakin kesempatan ini juga datangnya dari Allah, insyaAllah dengan niatan yang baik semoga bisa dilancarkan dan menjadi keputusan terbaik. We know it will require a lot of adjusments but insyaAllah we can make it :) Setelah resign saya sukses teparr karena flu berat.. Setelah sehari istirahat (sambil nyicil2 utang kerjaan buat dikirim ke kantor), akhirnya the big day is coming.. Eng ing eng..

Tepatnya tanggal 5 November kemarin relocation company tiba dirumah kami. Dan tentu saja karena sebelumnya tepar abis resign, semua barang2 masih tertata rapi pada tempatnya. Alhamdulillah sudah sempat bikin list of items yang akan dikirim ke Kuwait. Untuk yang besar2 no problem! Tinggal tunjuk dan relocation team dengan sigapnya membungkus dengan rapi. Apa kabarnya dengan buku, dinnerware, glassware, mainan dannn bajuuu...?? Ohh my fault. Gak sempet sortir! Akhirnya capek sendiri nyortir di tempat dan ditarget waktu krn harus hari itu juga barang2 diangkut dari rumah.

Kesimpulannya, lumayan bisa dikategorikan sukses, walaupun keesokan harinya saya masih harus menghubungi Santa Fe untuk drop additional items seperti karpet, bed sheets, bantal, mixer dan baby car seat hihihi.
Selesainya.. badan pegell berat, bahkan buat disuruh megang setir mobil aja rasanya gak sanggupp lagi..

Cuma ngeliat to do list masih banyak belum bisa 100 persen lega dulu.. Huah!

My tips: selain item list, sortir barang yg mau dibawa itu ternyata penting banget dilakukan jauh hari sebelumnya kalau gak mau tepar kayak saya.