Wednesday, August 16, 2006

Kalau Gue Jadi Presiden RI???

Gue dulu pernah bercita-cita jadi Presiden ketika SD. Gue inget Mama saat itu cuma ketawa terus balik bertanya ke Gue, "Kalau mau jadi Presiden, berarti Adek harus apa?" Gue dengan mantapnya jawab, "Harus jujur dan berani!". Mama cuma ngelus-ngelus kepala Gue. Gak jelas juga sih entah Beliau setuju atau menertawakan Gue dalam hati.

Seseorang bertanya ke Gue. Kalau lo jadi Presiden RI saat ini lo mau ngapain aja?
Photobucket - Video and Image Hosting

Kayaknya sahutan Gue di masa kecil itu masih jadi prioritas utama buat Gue.
Yang pertama bakalan Gue lakukan adalah membersihkan pemerintahan dari Korupsi. Menurut Gue RI sangat membutuhkan pemimpin yang secara EKSTRIM dapat memberantas kebudayaan korupsi ini. Tentunya di mulai dari pembersihan Kabinet menteri, DPR dan MPR, lalu turun ke level bawah ke seluruh pegawai pemerintahan. Ekstrim di sini mungkin tidak perlu se-ekstrim apa yang dilakukan oleh pemerintah Cina dengan menghukum mati pelaku korupsi. Tetapi tentunya harus ada metode yang jelas untuk menghukum semua pelaku korupsi tanpa pandang bulu dengan kewajiban mengembalikan hasil korupsi dan hukuman penjara yang setimpal bagi pelakunya.

Untuk pencegahan pelaksanaan korupsi di pemerintahan, selain dengan penerapan kebudayaan anti korupsi secara top-down (memberikan contoh yang kongret pelaksanaan pemerintahan anti-korupsi dari level atas ke bawah), pencegahan pelaksanaan korupsi ini harus didukung dengan penerapan transparansi pada sistem pemerintahan. Pemerintah harus mulai menerapkan kebijakan untuk memberikan kemudahan dalam mengakses informasi seperti informasi rencana maupun progres penggunaan anggaran negara. Selain itu, perlu adanya sosialiasi yang gencar, bahwa bagaimana pun juga KORUPSI itu adalah perbuatan yang melanggar HAM dan Nista. Bahkan lebih nista dari perbuatan mencuri karena yang dirugikan adalah rakyat Indonesia.

Suatu ketika Suami Gue bercerita bahwa Dia dalam suatu forum pernah menegaskan bahwa korupsi itu sekecil apapun adalah perbuatan hina dan bejat. Lalu seorang teman kantornya bertanya "Memang Lo gak takut ya ngomong keras gitu?" Sepertinya memang budaya korupsi di Negara Kita sudah sampai pada taraf yang kronis. Karena kok malah sepertinya yang menentang dan tidak melakukan korupsi ini malah jadi yang salah dan dianggap sok suci ya?

Ironis memang, di negara yang kaya raya dan berlimpahan dengan sumber daya alamnya, tetapi hiduplah rakyat yang miskin dan frustasi. Ada yang busung lapar di pulau yang hijau dengan pepohonan, ada yang memilih membunuh keluarga dan dirinya karena tidak ada yakin dapat menghidupi keluarganya. Semua karena pemerintahan yang rakus hanya mementingkan golongan tertentu saja. Kita dijajah oleh bangsa sendiri.

Prioritas kedua apabila Gue menjadi presiden adalah menjadi presiden yang visioner dalam memajukan sektor Ekonomi untuk memajukan kesejahteraan rakyat.

Gue teringat ketika lima tahun yang lalu berkesempatan menghadiri konferensi pelajar National University of Singapore (NUS) dengan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew. Andaikan presiden RI adalah seorang yang Visioner seperti Lee Kuan Yew, Ia menceritakan bagaimana membentuk Singapore dengan melihat potensi yang dimiliki negaranya; berpenduduk sedikit sehingga lebih mudah untuk dikelola, memiliki sumber daya alam yang sedikit sehingga tidak mungkin menggantungkan kepada kekayaan alamnya melainkan kepada sumber daya manusianya dengan menyediakan sumber daya yang disiplin, kompeten dan lebih murah untuk menarik investasi asing, lalu juga memanfaatkan posisi strategis Singapore, dengan menyediakan infrastruktur penerbangan, pelabuhan yang modern, dan menarik devisa bagi negaranya.

Mutlak rasanya bagi seorang presiden untuk dapat melihat potensi yang dimiliki bangsa dan menggunakan potensi yang ada. Dengan tiga kekuatan utama bangsa Indonesia yang telah tersedia yaitu: Sumber daya alam dan Kebudayaan, seharusnya pemerintah dapat mengelola dengan baik untuk memperoleh pemasukan negara. Dengan sumber daya alam yang Kita miliki, pemerintah harus fokus dalam menciptakan kestabilan Ekonomi, membangun industri padat karya dan meningkatkan ekspor sumber daya alam.
Sementara dengan kekayaan kebudayaan bangsa Indonesia harusnya pemerintah mengelola dengan baik aset kepariwisataan di Indonesia. Dengan peningkatan keamanan daerah, pelestarian kebudayaan daerah, dibangunnya fasillitas yang memadai untuk wisatawan; seperti pusat informasi wisata di setiap kota, dan fasilitas umum yang memadai bagi para turis maupun masyarakat seperti transportasi umum, halte bus, telepon umum, wc umum, trotoar dan lain-lain. Lalu harus pembangunan daerah atau kota secara terencana, jadi perubahan suatu daerah menjadi kota harus ada blue printnya, bukan sekedar karena banyak orang yang melakukan urbanisasi lalu daerah itu menjadi kota. Hasilnya seperti Jakarta, dimana transportasi umum dan jalanan tidak lagi memadai. Dengan majunya industri pariwisata tentunya akan meningkatkan kebutuhan SDM dibidang industri jasa, dan akan menambah devisa bagi negara.

Prioritas Ketiga adalah pengelolaan dan peningkatan Sumber Daya Manusianya. menurut Gue inilah yang menjadi modal utama sebuah bangsa untuk maju dan berkembang. Bokap Gue pernah cerita saat Beliau pada tahun 1980 sekolah di Hawaii saat ini Bokap bangga sekali menjadi orang Indonesia karena pada saat itu orang-orang Indonesia yang keluar negeri dan menuntut ilmu di negeri orang sangat dihargai. Beda dengan sekarang, kadang-kadang malu mengaku sebagai bangsa Indonesia lebih senang jika dikira orang Brunei atau Malaysia. Alasannya? karena Indonesia saat ini terkenal dengan TKInya. Alih-alih disangka TKI bukan pelajar. Lalu ada pendapat umum bahwa orang Indonesia itu pemalas dan lebih bodoh. Gue paling marah kalau udah dengar kadang-kadang teman sebangsa yang berpendapat seperti itu. Itu salah besar! Bangsa Indonesia itu bangsa yang rajin, pekerja keras, ulet, keratif, dan pintar. Mau bukti? buktinya paling nyata adalah semua pekerja di Jakarta yang bersedia bangun pagi buta untuk berangkat bekerja lalu bekerja lembur dan pulang malam. Banyak pertokoan dan pabrik yang buka sampai larut malam dengan sistem shift. Lah kalau di sini (Australia red) susah sekali mencari pertokoan yang buka setelah jam 6 sore. Tapi tetap saja lebih makmur Australia. Lalu banyaknya pelajar yang menjadi Gold medalist pada Olimpiade Fisika dan Matematika, apakah berarti bangsa Indonesia bodoh dan tidak dapat berkompetisi di tingkat internasional?

Lagi-lagi Gue terkesan dengan Lee Kuan Yew yang menyatakan bahwa yang paling berharga dari negaranya adalah Sumber Daya Manusianya. Memberikan persentase anggaran yang tinggi untuk pendidikan. Sehingga pendidikan di Singapura memiliki kualitas yang tinggi dan menghasilkan SDM yang berkualitas. Bahkan pendidikan di Singapura juga menjadi pemasukan devisa bagi negara karena banyaknya pelajar asing yang menuntut ilmu di negeri jiran tersebut.
Beda dengan kondisi pendidikan saat ini di Indonesia di mana pendidikan mulai komersil, dari sistem Ujian Akhir, buku-buku pegangan pendidikan yang selalu berubah tiap tahun dan mahalnya biaya sekolah-sekolah yang berkualitas. Pada akhirnya sistem pendidikan di Indonesia akan jauh tertinggal dari negara-negara berkembang di Asia Tenggara lainnya seperti Vietnam dan Thailand.

Selain peningkatan kualitas SDM, perlu adanya pengelolaan yang SDM yang tepat. Singapura sendiri menempatkan SDM terbaiknya bekerja di pemerintahan dengan memberikan gaji dan tunjangan yang bersaing dengan profesi di sektor swasta.
Berbeda dengan di Negara Kita, SDM yang berkualitas malah bekerja di sektor swasta. Karena apabila masuk ke pemerintah selain pendapatan tidak begitu baik, juga karena etos kerja di pemerintahan mematikan kreatifitas dan kompetisi pekerjanya. Nah kalau SDM dipemerintahan bukan SDM yang terbaik, bagaimana dengan produknya?. Lalu SDM yang berkualitas pun juga tidak mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Seperti para Gold Medalist Olimpiade Fisika dan Matematika mereka malah mendapatkan tawaran beasiswa dari negara jiran.

Saat ini di Australia sedang menggalakkan program sensus, mereka melakukan sensus demi kepentingan masyarakat seperti untuk keperluan penambahan fasilitas Sekolah, rumah sakit, pelebaran jalan bahkan penambahan tempat bermain anak-anak (playground). Sungguh luar biasa! Kapan ya Indonesia bisa benar-benar mengedepankan kepentingan rakyatnya?

Dirgahayu RI! Tetap berjuang untuk benar-benar Merdeka!

No comments: