Wednesday, December 19, 2012

Persiapan Pindah ke Kuwait: Pengajuan Family Visa ke Kuwait Embassy Jakarta

Untuk Business Visa, cukup berbekal Visa yang dikeluarkan dari Kuwait sudah cukup untuk berangkat. Tetapi untuk family visa, Saya masih harus mengajukan dokumen family visa asli beserta dokumen hasil MCU ke Kuwait Embassy di Kuningan ( Telp : 021-5764556, Konsuler Ext 16).

Berikut dokumen-dokumen yang diperlukan:
1. Passport Asli (pastikan tanggalnya masih valid sampai minimal 6 bulan kedepan)
2. Hasil MCU dari Klinik yang ditunjuk  GAMCA
3. SKCK (pastikan tanggal issuancenya setelah tanggal issuance Visa family asli dari Kuwait)
4. Visa family asli yang dikeluarkan oleh Kuwait

Sebagai tambahan referensi bagi Kuwait embassy saya juga menyertakan copy resident id, dan copy pasport si Bapak Dhanny.

Oh ya jangan lupa perhatikan jam buka Kuwait embassy karena untuk penyerahan dokumen adalah dari jam 9-12 WIB sementara untuk pengambilan dokumen dari jam 14-16 WIB.

Besok paginya saya cek terlebih dahulu apakah proses Visa sudah selesai, ternyata saya mendapat konfirmasi bahwa sudah selesai. Alhamdulillah siang itu juga saya bisa mengambil passport yang sudah diberi sticker family visa sekaligus menyerahkan susulan GCC form medical check up.

Karena perubahan persyaratan yang bisa terjadi sewaktu-waktu saran saya rajin-rajinlah menanyakan persyaratan kepada konsuler Kuwait Embassy Jakarta yang sangat helpful dalam memberikan informasi.

Alhamdulillah total waktu yang dibutuhkan sejak awal keluar Visa family dari Kuwait adalah dua minggu (apabila proses SKCK dan MCU dilakukan paralel sambil menunggu Visa family asli diterima di Indonesia).

Now.. we are ready to fly.. bismillah..

Monday, December 17, 2012

Persiapan Pindah ke Kuwait: GAMCA dan Medical Check Up

Setelah Dhanny memberikan konfirmasi bahwa family visa sudah jadi, hari itu juga saya menerima scanned copy document melalui email, sementara dokumen visa asli dikirim melalui DHL (sampai dalam waktu 4-5 hari kerja).  

Daripada menunggu 4-5 hari kerja, saya mencoba menghubungi kantor GAMCA apakah medical check up dapat dimulai prosesnya dengan menggunakan copy family visa. Berdasarkan konfirmasi melalui telpon ternyata dapat dilakukan selama pada saat pengambilan hasil medical check -up dari klinik yang bersangkutan dokumen asli visa harus sudah tersedia karena akan diberikan bar code oleh klinik yang bersangkutan. Segera saya menuju lokasi kantor GAMCA dikawasan Tebet Timur. 

Btw, GAMCA adalah singkatan dari  GCC Approved Medical Center's Asscociation. Semua foreign workers dari wilayah Asia harus melakukan medical check up di clinic2 medical yang terdaftar under GAMCA ini. Kalau dulu kita dapat memilih clinicnya sendiri, sekarang prakteknya kita harus ke Kantor GAMCA dulu untuk mendapatkan surat referensi ke clinic yang ditunjuk.  Jadi nama kliniknya akan ditentukan by system (begitu sih katanya) :P

Setibanya di GAMCA kita akan diminta untuk menuliskan nama-nama yang akan berangkat sesuai passport dan menyerahkan pasfoto 4x6 (latar belakang biru muda) sebanyak masing2 dua kalau tidak salah. Untungnya saat itu kantor GAMCA tidak begitu ramai, sehingga setelah melengkapi form dan menyerahkan foto saya hanya menunggu selama lebih kurang 10 menit dan surat pengantar ke klinik pun jadi. Untuk dewasa (family) saya tidak diharuskan untuk berpuasa terlebih dahulu, seharusnya saya bisa langsung ke klinik untuk medical check up, sayangnya saya tidak diinformasikan untuk membawa buku kesehatan anak2 (buku imunisasi). Fyi, hanya dewasa yang membutuhkan medical check up, sementara untuk anak2 dengan membawa buku data kesehatan anak2 maka klinik yang ditunjuk akan mengeluarkan semacam surat keterangan sehat/record imunisasi. Akhirnya saya putuskan untuk melakukan medical check up keesokan harinya.

Besoknya, saya menuju Klinik yang ditentukan yaitu klinik As-Sa'adah di jalan Tebet Timur Raya. Pelayanannya baik dan cepat. Setelah mengisi form, melengkapi dokumen seperti dokumen visa, surat pengantar, pasfoto dll, maka petugas akan mengambil foto dan sidik jari. Lalu pemeriksaan yg dilakukan ada 3 macam yaitu, ambil darah, x-ray dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan berjalan lancar dan hasil dapat diambil keesokan harinya.

Keesokan harinya (lagi) saya bermaksud mengambil hasil dengan membawa dokumen visa asli, tetapi karena kepindahan kantor GAMCA dari Tebet ke Jakarta Timur, maka system GAMCA down.  Kesimpulannya hari itu karena barcode dan summary kesehatan tidak dapat dikeluarkan, maka saya pulang tanpa hasil apa2.

Tiap hari ke Tebet dari Bintaro rasanya belum berasa resign hahaha.. besoknya saya coba pastikan dulu by phone apakah system GAMCA sudah normal. Ternyata masih belum juga. 

Sampaii.. keesokan harinya lagi saya putuskan tetap berangkat ke Tebet lagi. Pihak klinik sudah banyak membantu mengabarkan kalau barcode dapat dicetak tetapi untuk form summary kesehatan-nya  (GCC form) belum bisa dikeluarkan. Saya segera menghubungi konsuler di Kuwait Embassy Jakarta, dan menanyakan apakah bisa saya memasukan dokumen untuk aplikasi visa family ke embassy sementara ada satu dokumen summary medical yang masih kurang.  Saya sangat bersyukur karena konsuler Kuwait embassy Jakarta sangat cooperatif mereka menyarankan saya dapat memasukkan aplikasi dengan cukup menyertakan surat pernyataan dari klinik ybs. bahwa form summary hasil kesehatan akan segera disusulkan. Alhamdulillah, pihak klinik pun langsung membantu membuat surat keterangan yang diminta.

Akhirnya saya bisa memasukkan dokumen aplikasi family visa ke Kuwait Embassy Jakarta.

Fiuuhh... Finally..  

Wednesday, December 12, 2012

Persiapan Pindah ke Kuwait: Mengurus SIM Internasional

Mengurus SIM International dari Indonesia adalah salah satu cara agar dapat langsung mengendarai kendaraan di Kuwait. Apalagi mengingat proses pengurusan SIM yang lama dan tidak mudah di Kuwait dan transportasi tidak semudah di Jakarta seperti menyetop taxi yang lewat untuk pergi kemana2. Ditambah...saat ini Dhanny tidak dapat menyetir di Kuwait karena sim internationalnya tidak lagi berlaku ketika officially menjadi resident di sana (sudah lebih dari sebulan mengurus sim di Kuwait yg belum selesai2) maka agar mobil dari perusahaan dapat manfaatkan dan lebih convinient untuk bepergian di Kuwait saya segera mengurus sim international.

Memang once saya menjadi resident, otomatis sim internasional ini tidak berlaku.. semogaaa sim Kuwait Dhanny sudah jadi pada saat itu. Aamiin..

Saya memilih mengurus sendiri SIM internasional di Kapolresta MT Haryono, karena berdasarkan pengalaman Dhanny mengurus SIM internasional sendiri sangat mudah.

Begitu sampai di Kapolresta, saya segera menuju satu ruangan yang bertulisan Pengurusan SIM Internasional.

Persyaratan membuat SIM internasional adalah sbb:

1. Fotocopy KTP
2. Fotocopy Passport
3. Fotocopy SIM Indonesia
4. Materai Rp. 6000,-
5. Pasfoto 4 x 6 dengan warna latar belakang biru muda (dengan menggunakan blazer)
Note: Semua dokumen di atas dengan menunjukkan dokumen asli yang masih valid.

Karena semua dokumen yang saya bawa asli (alias lupa fotocopy) terpaksa saya meminta bantuan salah satu ob di sana untuk fotocopy dokumen di fotocopy terdekat (sayangnya tidak disediakan fotocopy di lingkungan Kapolresta). Sambil menunggu fotocopy dokumen saya tiba, saya minta ijin kepada Polisi yg mengurus SIM tersebut sekiranya bisa mengisi form terlebih dahulu. Wah tanggapannya ramah sekali, pengurusan SIM internasional dilayani dengan ramah, sigap dan cepat. Polisi2 tersebut segera mengizinkan saya untuk mengisi form, lalu melengkapi dokumen yang diperlukan saya  membayar Rp. 250.000,- untuk biaya administrasi SIM internasional yang berlaku 1 tahun.  Setelah itu petugas mempersilahkan saya ke meja lain untuk diambil foto dan sidik jari. Dan saya diperbolehkan menunggu di luar.

Tak sampai 10 menit, nama saya sudah dipanggil untuk penyerahan SIM internasional beserta Booklet tebal panduan berkendara di luar negeri.



Jumlah pendaftar SIM Internasional ini pun tidak terlalu banyak, ketika saya sampai cuma ada 3 pendaftar lainnya yang berbarengan mengurus. 

Sangat nyaman mengurus SIM Internasional sendiri, Semoga pelayanannya tetap terus dan semakin ditingkatkan lagi. 

Tuesday, December 11, 2012

Persiapan Pindah ke Kuwait : Mengurus SKCK

Mengurus SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian) adalah satu dokumen yg diperlukan untuk proses family visa adalah SKCK. Setelah hampir dua bulan bekerja di Kuwait akhirnya visa resident Dhanny keluar juga, alhamdulillah setelah itu proses pengurusan family visa di Kuwait bisa dimulai. Karena dokumen SKCK ini diminta dari Kuwait, maka setelah urusan furniture selesai diangkut dari rumah Kami oleh relocation company, dengan semangat 45 saya mulai mengurus SKCK. 

Untuk mengurus SKCK ini membutuhkan surat pengantar dari Kelurahan dan Kecamatan. Dikelurahan Sawah Baru saya meminta dikeluarkan surat pengantar (persyaratannya fc KTP dan KK), dan dalam surat pengantar itu juga harus dicantumkan tujuannya misalnya: untuk Visa, Pindah alamat, melamar pekerjaan dll. Setelah memberikan konfirmasi untuk pengurusan visa, dokumen segera di siapkan dan jadi dalam waktu 15 menit. Pada surat keterangan itu ada kolom approval yang harus diisi oleh pihak Kecamatan.  Langsung cabs ke Kecamatan..

Sampai di Kecamatan, bangunan ternyata lagi direnovasi, ternyata bangunan baru yg masih 70 persen terletak dibelakangnya persis. Sesampai disana saya langsung menyampaikan maksud saya kepada dua orang pegawai yang sedang ngopi dan merokok. Dokumen saya dilihat2 kemudian mereka menyampaikan kalau ini harus di approve di kantor Camat yang lokasinya di tempat lain. Alasannya pak? Saya tanya. Karena gak ada buku catatannya disini. Err... Kenapa gak dicopy aja pak sebagai file kalau buku catatannya gak ada? Akhir kata setelah dipertimbangkan dengan lebih lanjut, akhirnya surat pengantar saya ditandatangain oleh Kecamatan dengan menunggu 20 -30 menit. 

Masih sempat ke Polda JakSel, segera saya menuju Polda untuk pengurusan SKCK, sesampai di Polda karena tujuannya adalah untuk pengurusan Visa keluar negeri, aplikasi saya ditolak. Awalnya sempat bingung karena sebelumnya Dhanny apply di Polda SKCK bisa keluarkan. Ternyata setelah dijelaskan dengan menunjukkan buku petunjuknya langsung SKCK yg dapat dikeluarkan oleh Polda adalah untuk melamar pekerjaan, sementara untuk tujuan lainnya seperti untuk Visa, nikah, pindah alamat, dll harus dikeluarkan oleh Polres. 

Hiks, baiklah.. 
Terpaksa pulang belum membawa si SKCK. 

Besok harinya, petualangan mengurus SKCK dilanjutkan, saya mengurus di Polres Jakarta Selatan. 

Dokumen yang dibutuhkan sbb: 
1. Surat pengantar dari Kelurahan ASLI (sampai Kecamatan apabila SKCK untuk keluar negeri). 
2. Fotocopy KTP 
3. Fotocopy KK 
4. Fotocopy Akte Kelahiran (Bagi yg memiliki) 
5. Fotocopy Pasport (Bagi yg memiliki) 
6. Photo studio Ukuran 4 X 6 (5 lembar) siapkan lebih apabila diminta. 

Sesampainya di Polres Jakarta Selatan, Saya langsung menuju loket pengurusan SKCK, Pegawai di sana cukup sigap. Awalnya dokumen dicek kelengkapannya, kemudian kita disuruh mengisi formulir (ada 2 jenis formulir yg hrs diisi) setelah formulir dilengkapi dan diserahkan, saya disuruh untuk menuju ke ruangan pengambilan sidik jari. Setelah selesai, dan lapor kembali maka kita menunggu sampai dipanggil. Daan SKCK selesai! Saya diminta membayar biaya administrasi sebesar Rp. 20rb. Sementara untuk waktu yang dibutuhkan sekitar 20 menit. Setelah SKCK selesai, saya diminta untuk membuat 5 lembar fotokopi SKCK untuk dilegalisir. 

SKCK selesai, daan sesuai dengan kebutuhan dari Kuwait, maka SKCK ini harus di translate ke bahasa arab dan di-attest oleh 3 Dept. Dept Kehakiman, dept. luar negeri dan Kuwait embassy di Jakarta. Saya segera menghubungi agent ybs. Untuk mengurusan translate dan attest dokumen ternyata cukup mahal (biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 550 rb/ dokumen) dan memakan waktu lebih kurang 5-6 hari kerja. 

Ketika translation dokumen SKCK ini selesai, saya pikir dapat segera digunakan, ternyata SALAH! Iseng2 saya check melalui telepon ke Konsuler Kuwait embassy di Jakarta, tanggal dikeluarkan SKCK ini HARUS setelah tanggal Penerbitan Visa Family dari Kuwait. Saya langsung melongo jadilah perjuangan saya di atas termasuk biaya yg dikeluarkan untuk translasi sia2. 

Belum juga sampai Kuwait tapi confusion kebutuhan dokumen sudah terasa sejak di Indonesia. Mulai saat itu saya bertekad setiap informasi atau requirements dari Kuwait wajib di-double check dengan Konsuler di Kuwait Embassy Jakarta. 

Mau gak mau, Akhirnya saya mengulang lagi proses membuat SKCK, tapi untungnya untuk perpanjangan dan penerbitan ulang tidak perlu surat pengantar dari pihak Kelurahan dan Kecamatan lagi. Cukup langsung ke Polres. 

My Tips: Walaupun di lokasi parkiran Polres terdapat jasa fotocopy, untuk mempersingkat waktu siapkan dokumen fotocopy yg dibutuhkan dari rumah. Karena sering kali ada antrian di tempat fotocopynya.

Monday, December 10, 2012

New Chapter: Resignation & Relocation

Babak baru lagi dalam kehidupan kami, saat ini Dhanny sudah hampir 3 bulan berada di Kuwait dan bekerja di salah satu perusahaan minyak di sana. Sesuai dengan komitmen dari sejak awal nikah, saya sebagai istri dan pencari nafkah sekunder, harus selalu ikut dan mencari rejeki dimana suami berada. Sehingga effective tanggal 31 Oktober yang lalu, saya resign dari tempat saya hampir 5 tahun bekerja. 

Melihat kebelakang, kalau dipikir2 sudah 3 kali saya mengajukan pengunduran diri sehubungan dengan kepindahan keluarga. Dan yang terakhir ini adalah masa kerja saya yang terlama, sehingga bisa dibilang yang terakhir ini adalah moment yang paling berat saat saya harus memutuskan untuk resign. 

Tentunya keputusan untuk resign ini juga sudah didiskusikan dengan dengan keluarga. Memang untuk meninggalkan kondisi yg sudah settle di Jakarta, biasanya menimbulkan banyak concern dari orang tua ataupun teman2 dekat. Tapi kami yakin kesempatan ini juga datangnya dari Allah, insyaAllah dengan niatan yang baik semoga bisa dilancarkan dan menjadi keputusan terbaik. We know it will require a lot of adjusments but insyaAllah we can make it :) Setelah resign saya sukses teparr karena flu berat.. Setelah sehari istirahat (sambil nyicil2 utang kerjaan buat dikirim ke kantor), akhirnya the big day is coming.. Eng ing eng..

Tepatnya tanggal 5 November kemarin relocation company tiba dirumah kami. Dan tentu saja karena sebelumnya tepar abis resign, semua barang2 masih tertata rapi pada tempatnya. Alhamdulillah sudah sempat bikin list of items yang akan dikirim ke Kuwait. Untuk yang besar2 no problem! Tinggal tunjuk dan relocation team dengan sigapnya membungkus dengan rapi. Apa kabarnya dengan buku, dinnerware, glassware, mainan dannn bajuuu...?? Ohh my fault. Gak sempet sortir! Akhirnya capek sendiri nyortir di tempat dan ditarget waktu krn harus hari itu juga barang2 diangkut dari rumah.

Kesimpulannya, lumayan bisa dikategorikan sukses, walaupun keesokan harinya saya masih harus menghubungi Santa Fe untuk drop additional items seperti karpet, bed sheets, bantal, mixer dan baby car seat hihihi.
Selesainya.. badan pegell berat, bahkan buat disuruh megang setir mobil aja rasanya gak sanggupp lagi..

Cuma ngeliat to do list masih banyak belum bisa 100 persen lega dulu.. Huah!

My tips: selain item list, sortir barang yg mau dibawa itu ternyata penting banget dilakukan jauh hari sebelumnya kalau gak mau tepar kayak saya.